Jujur ,,,,,,tidak bermaksud meniru ketenaran blog si raja alay, Raditya Dika, si kuntet jelek yang selalu beruntung.
Sama sekali......yang awalnya juga berlabel " ............. Jantan".
Salak Jantan..hanyalah "struggle branding" yang tak lebih karena nun jauh di sana, sebuah tempat sejuk nan damai saya dilahirkan. Kampung kecil yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup dari berkebun salak. Meski kini satu per satu kebun salak sudah disulap jadi lahan pertanian jangka pendek yang dianggap warga hasilnya lebih menggiurkan.
Semua lahan seolah berubah wujud jadi deretan kebun bawang, kol, kentang dalam sekejap.
Tak lebih karena jual salak dianggap tak bisa memenuhi lagi gaya hidup mereka yang kini sudah bergeser...akhh terlalu..
Kehidupan sederhana berganti hedonisme, konsumerisme akibat pengaruh luar yang menggerayangi
Salak bukan lagi primadona....
Kebun salak sudah berganti wajah...
Kebun salak sudah berganti wajah...
Salak Jantan..hanyalah simbol
Simbol perubahan nilai sosial masyarakat desa.
Salak Jantan.... hanyalah saksi bisu pudarnya nilai kehidupan yang amat berharga di masa lalu yang kini perlahan diabaikan.
Aku rindu kehidupan desa yang sederhana..penuh kehangatan, tak kenal iri dengki.
0 comments:
Post a Comment