PING !!! PING !!! PING !!!

Seminggu lalu...

PING!!!
PING!!!
PING!!!

Tetap tak ada balasan.

PING!!!
Lg ngpain ??

Sepertinya percuma, yang muncul hanya susunan tanda silang merah. Tak terkirim !!!!
Jariku masih lincah menari di trackpad Blackberry-ku yang sudah mulai usang. Sepertinya masih penasaran pengen mengetik satu kalimat lagi.

Sambil memperhatikan recent update beberapa contact BBMku, pikiranku masih terganggu perihal Messenger yang gagal terkirim tadi. Ada rasa kecewa yang tiba-tiba menyeruak.
Ku buka profil contactnya, masih display picture yang terpasang 3 hari lalu. 
Ku perhatikan dengan seksama DP-nya, foto gadis cantik berjilbab pink mirip gadis keturunan Arab tampak tersenyum bahagia, meski hanya dipoles dengan make-up sederhana namun kecantikan parasnya mempesona hatiku. Anita, namanya !!

Ya, saya mengenalnya sudah hampir setahun yang lalu. Waktu itu, kebetulan kami dipertemukan di suatu kegiatan yang sama di luar kampus. Awalnya, saya mengira dia mungkin salah satu fasilitator kegiatan karena penampilannya terlihat sangat dewasa dan sering berbaur dengan para pemateri tapi anggapanku rupanya keliru. Pada saat sesi games, saat itu para peserta diacak membentuk kelompok agar semakin saling mengenal. 

Hai..!! Saya Anita !! Maaf, boleh tau namanya ?," terdengar sapaan lembut dari arah samping kananku.

Ohh..ehh,,ya, boleh!! Saya, Firman ! Mbak pendamping kelompok kami,ya ?," dengan cepat saya terima uluran tangan halusnya, menjabatnya dengan agak gemetaran karena sedikit grogi.

Kok dipanggil mbak ? Saya disini peserta juga, mungkin juga kita seumuran lho !!," jawabnya sambil tersenyum simpul.

Ya, semuanya berawal dari sana hingga kami sering bertukar kabar melalui dunia nyata ataupun dunia maya (social media). Dalam beberapa event tertentu pun saya kadangkala bertemu dengannya, hingga suatu waktu secara tidak sengaja kami diberi tugas oleh lembaga yang dulu jadi penyelenggara pelatihan tempat kami bertemu pertama kali. Saya dan Anita direkomendasikan menjadi panitia sebuah acara besar yang diprakarsai oleh lembaga tersebut. Praktis selama perencanaan dan persiapan acara tersebut, kami sering bertemu dengan lebih intensif. Apalagi kami ditempatkan di bidang yang sama, bagian promosi dan sponsorship yang tugasnya mempromosikan kegiatan dan menawarkan kerjasama sebagai sponsor untuk kelancaran kegiatan.

Dari situlah, saya tau Anita ternyata fresh gradute jurusan manajemen di sebuah perguruan tinggi swasta ternama di kota kami. Sambil nunggu balasan dari beberapa perusahaan tempatnya melamar pekerjaan, Anita mengisi waktu dengan aktif di beberapa lembaga.

Witing tresno jalaran soko kulino

Entah kenapa, mungkin karena frekuensi pertemuan yang cukup intens akibatnya timbul rasa "aneh" yang menjalar ke seluruh sendi tubuhku tiap kali berjumpa dengannya. Acapkali menatap dua bola matanya yang indah nan teduh, terasa jiwa ini hanyut dalam ketentraman batin yang sulit digambarkan. Mungkinkah saya suka padanya ? Atau inikah yang disebut cinta tumbuh karena terbiasa alias  "witing tresno jalaran soko kulino" versi Jawa.
Entahlah,,biar waktu yang menjawab.

                   --------------------------------------##########-----------------------------------
Beberapa bulan sebelumnya

PING!!!
PING!!!
PING!!!

Blackberry-ku yang lagi di-charge bergetar keras tiga kali. Saya yang sedang asyik membaca novel Bumi Cinta karangan penulis kondang Habiburrahman El Shirazy tidak bergeming, hanya melirik sebentar ke arah lampu indikator Blackberry-ku yang berkedap-kedip. Tidak peduli, saya terlalu asyik membaca petualangan Muhammad Ayyas di negeri Beruang Merah, Rusia. Cerita novelnya sangat menarik, perbincangan Dr. Anastasia Palazzo dengan Ayyas soal keyakinan sangat sayang dilewatkan.

PING!!!
PING!!!
PING!!!
PING!!!
PING!!!

Kali ini BB-ku bergetar lebih keras lagi.

Siapa sih ?? Ganggu kesenangan orang saja!," umpatku dalam hati.
Tanganku segera meraih Blackberry bututku. Setelah mencabut kabel chargernya, segera ku buka aplikasi BBM-nya. 

Tebak BBM dari siapa ? Ya..BBM dari Anita.

"Iya..heii, sorry ! Gw lg asyik baca novel ! :P"
" Novel apa sih ? Serius amat kayakx! "
"Novel Bumi Cinta karya kang Abik"
"Ooo..besok sore gak sibuk kan ?"
"Ya, kayakx gue free! Knp mankx, Nit ?"

Lima menit kemudian saya perhatikan balasan BBM-ku masih berkode D (delivered) belum berganti jadi R (read) artinya sudah terkirim tapi belum dibaca.

Tak lama..

"Aku mw traktir km mkan mlm!"
"Dalam rangka apa nih ? Tumben ! :D"
"Sbg ucapn trma kasih krn sdh bantu sy "
"Oke dehh, nyonya. Jam brp q jemput ?"
"Jam 5 sore, jgn lupa bawakn helm jg"
"Siap, bos cantik"

                  -------------------------------###############------------------------------------
Hubunganku dengan Anita semakin akrab saja, bahkan dia pernah mengajakku ke rumah kakaknya, yang berprofesi sebagai polisi dan mengenalkanku dengan beberapa keluarganya yang kebetulan juga lagi berkunjung. Detik demi detik, saya semakin dekat dengan Anita. Mungkin karena masing-masing merasa nyaman, jadi semuanya terjadi begitu saja. Anita selalu punya waktu tiap kali saya ajak jalan, begitupun sebaliknya Anita tidak pernah sungkan meminta saya menemaninya kemanapun dia suka termasuk nongkrong dengan teman-teman bergaulnya.

Rasa "aneh" itu pun semakin sulit ku kontrol. Sepertinya saya benar-benar jatuh cinta pada Anita, tapi saya punya prinsip jangan karena dekat, ujug-ujug nyatakan cinta ke Anita. Butuh banyak "bekal" lagi untuk bisa berani ungkapkan perasaan cinta yang suci ini.

Kesederhanaan Anita dalam berbagai hal membuatku jatuh hati padanya. Meski berasal dari keluarga yang terpandang, tapi Anita tetaplah gadis bersahaja yang tidak pernah menyombongkan kekayaannya. Merk pakaiannya pun tidak seperti anak pejabat lain yang mesti barang import. Malah saya pernah temani Anita beli beberapa pasang baju di salah satu toko yang terkenal menjual pakaian murah. Pun dalam pergaulan Anita rupanya sangat supel dan tidak membedakan siapapun, terbukti saat saya jalan bareng dengan teman masa kuliahnya, banyak yang menegurnya di jalan. Itulah mungkin sebabnya, kenapa dulu saya cepat akrab dengan Anita.

Meskipun kelihatan cukup akrab tapi perkara hati, Anita tidak pernah sedikitpun menceritakan perjalanan asmaranya. Saya khawatir, mungkin saja selama ini Anita sudah punya pujaan hati atau bahkan sudah dijodohkan oleh keluarga besarnya. Saya terus mengira-ngira ditambah lagi bahasa tubuh Anita yang sama sekali tidak menunjukkan kalau dia juga punya perasaan "lebih sekedar sahabat" padaku. Setidaknya saya bersabar menunggu sinyal itu 2-3 bulan ke depan, bukankah Tuhan meyayangi orang-orang yang bersabar.

      ------------------------------######################------------------------------------------
Hingga akhirnya malam ini..

Sambil membereskan buku referensi skripsiku yang berserakan di meja, saya mainkan lagu romantis milik Vierratale dari laptop baruku. Suara khas Widi, vokalisnya segera memenuhi seisi kamarku.

Kemarin kamu datang akunya bingung
Kita baru kenalan satu minggu saja
Kemarin kamu datang memberi bunga
Kita baru kenalan satu minggu saja......

Tiba-tiba..

"PING!!!"

Blackberry-ku berkedap-kedip. Perlahan ku baca BBM yang baru masuk.

"Lg ngapain, mas Firman ?"
    
Ternyata BBM dari Anita, pucuk dicinta ulam tiba. Dengan semangat  saya segera me-reply-nya sambil senyum-senyum.

"Eh, mbak cantik! Tumben. Kmrin2 q bbm tapi gak msuk2!!"
"Oh,kmrin2 q sibuk..gak sempat aktifkan BIS. Lg tenangin diri di rumh..hehe"
"Oh,,gitu,ya!! Kykx ad perlu nih. Ad yg bs q bntu ?"
"Besok bisa temani aku gak ? Beli beberapa barang penting. Soalx, org dirumh pd sibuk! Gak ad yg bsa temani belanja"
"Apa sih yg gak bwt Nita yg manis hehe..! Brngx pnting bnget ya ? !"
"Ah, mas Firman gombal aja..:P ! Iy..penting bnget malah..hehe"
"Untuk apaan sih ?"
"Utk acara lamaranku di rumah, lusa tepatnya!"

Jlebb !! Dadaku seperti sesak..
Ku coba membaca kembali BBM-nya dengan perlahan, berharap mataku yang keliru.
Mataku rupanya benar, hatiku yang tidak siap..arggghhh!!
Tidak..!!Aku terduduk lesu di samping kursi......

Satu menit! Dua menit ! 5 menit berlalu ! BBM terakhir Anita hanya ku-read

PING!!!
PING!!!
"Bisakan mas Firman ? Q tunggu jam 4 sore besok d rumh,ya"


Kembali hanya ku-read.

PING!!!
PING!!!

PING!!!
PING!!!
PING!!!


Aku tak hiraukan lagi, PING yang terdengar entah berapa puluh kali masuk.

Lamat-lamat terdengar lagu Vierratale semakin mengalun keras seirama dengan gundahnya hatiku

Jangan menunggu bila tak bisa tunggu
Untuk dapat jawaban
Karena hati ini tak mudah dipaksa
Cinta butuh waktu untuk kita rasakan
(penggalan lirik Cinta Butuh Waktu, Vierratale)

            -----------------------------------------END-----------------------------------------------

SHARE

Taufik Hasyim

A Moslem Single | Beginner Blogger | Youth of Massenrempulu | Sahabat NOAH | Journalist of FAJAR Newspaper | Football Holic | Juventini | Facebook: Taufik Hasyim | Twitter: @DaengOpick | email: opickjie@gmail.com

  • Facebook
  • Twitter
  • GooglePlus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment